Kamis, 07 Juli 2011

Trip to Jogja


Bandung, 31 Mei 2011
Tepat pukul 17.00 WIB, SayaRandiGiscaIndahDila dan Lisa berkumpul dulu di simpang Dago untuk memulai perjalanan kami ke Jogja (Padahal janjinya jam 16.30, hehe :) ). Perjalanan pertama yaitu pergi ke Stasiun Kiara Condong karena kereta ekonomi tidak berhenti di Stasiun Hall Bandung. Kami berenam berangkat ke Stasiun Kiara Condong dengan menggunakan angkot Riung-Dago yang nantinya berhenti di bawah Flyover Jalan Kiara Condong. Jarak dari Flyover Kiara Condong ke stasiun tidak terlau jauh, kira-kira 100 meter. Kami sengaja datang cepat-cepat ke stasiun agar nantinya dapat tiket kereta api yang ada tempat duduknya. Kami pun sampai di Stasiun Kiara Condong pukul 18.00 WIB dan ternyata pada saat itu loket pembelian tiketnya sedang tutup karena waktu maghrib dan dibuka kembali pada pukul 18.30 WIB. Agak kecewa juga sih cepat-cepat datang ke stasiun, eh ternyata loket nya tutup. Tapi ada untungnya juga kok, kami jadi bisa antri terlebih dahulu untuk membeli tiket kereta tersebut.
Pada saat itu yang antri untuk membeli tiket adalah Indah, sedangkan Saya dan yang lain shalat maghrib dulu. Kebetulan pada saat itu Indah lagi sedang tidak shalat. Selesainya shalat,  Saya dan Randi segera menggantikan Indah untuk ngantri membeli tiket. Tapi disini si Indah malah salah tempat ngantri untuk membeli tiket keretanya.Kami menaiki KA Kahuripan jurusan Padalarang-Kediri yang tiketnya dapat dibeli di loket 2. Nah si Indah malah ngantri di loket 3, jadi percuma ngantrinya selama lebih kurang 15 menit :( . Untung pada saat itu saya cepat mengambil antrian di Loket 2, jadi antrian nya belum terlalu panjang. Setelah menunggu antrian, kami pun mendapatkan tiket kereta yang ada tempat dudukya, cuma sayangnya tempat duduk yang kami dapatkan terpisah-pisah, alias tidak dekatan. Jadi terpaksalah kami selama perjalanan hanya duduk berdiam diri menikmati perjalanan tanpa ngobrol sedikitpun (berbeda dengan cewek yang berempat yang dapat tempat duduk berdekatan karena bisa tukeran tempat duduk sama penumpang lain, curang!!! ). Kereta yang kami naiki pun datang di Stasiun Kiara Condong pada pukul 20.50 WIB dan berangkat pada pukul 21.15 WIB (kalo gag salah). Suasana saat naik kereta sangat lah padat, sampai-sampai kami harus naik melaui pintu yang di depan dimana jarak untuk naik ke kereta cukup jauh dan harus sedikit melompat. Untunglah setelah di atas kereta kami dapat menduduki tempat duduk kami masing-masing walaupun sempat berdiri cukup lama gara-gara padatnya penumpang.
Perjalanan malam dengan kereta ekonomi pun kami jalani. Suasana di kereta ekonomi memang jauh berbeda. Di sepanjang perjalanan saya tidak pernah berhenti mendengar orang yang berjualan di lorong kereta. Ada yang jualan makanan, minuman, TTS, sampai ada juga yang jualan kipas. Tapi itulah asiknya naik kereta ekonomi. Ketika kita merasa lapar di perjalanan, kita bisa langsung membelinya dengan harga yang relatif murah. Berbeda dengan kereta bisnis ataupun eksekutif yang harus membeli makanan dan minuman pada jasa layanan kereta api yang harga nya hampir 2 kali lipat.
Tidak terasa, perjalanan selama lebih kurang 9 jam pun berkahir. Kami sampai di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta pada pukul 06.00 WIB. Sesampai di stasiun kami langsung mencari mushalla untuk shalat subuh, karena tidak bisa shalat di kereta. Sehabis shalat, kami langsung menuju ke luar stasiun dan langsung kebingungan. Ya iya lah, baru nyampe Jogja dan tidak tau mau kemana arah dan tujuannya. Untung pada saat itu datang seorang bapak-bapak tukang becak yang cukup baik dan menwarkan kepada kami untuk mengantar kami ke penginapan yang cukup murah. Kami berenam cukup pusing apa mau cari penginapan dulu atau langsung menelusuri kota Jogja. Akhirnya keputusan pun diambil dengan mencari penginapan terlebih dahulu agar pas pulang nanti tidak pusing lagi buat cari penginapan. Kami pun mengambil 2 becak dengan bayaran untuk satu becak saat itu Rp. 15.000,- dan kami di antar ke penginapan di daerah Mantrijeron. Kami menginap di Hotel Nugraha (ce alah, hotel cuy, haha :D ) dengan harga Rp. 100.000,- per kamar. Harganya di luar dugaan, tapi mau gimana lagi, si bapak tukang becak nya ngantar ke tempat penginapan yang disana. Ntar kalo diantar ke tempat penginapan yang lain lagi malah nambah bayar becaknya. Kami pun mengambil 2 kamar disana, 1 untuk cowok dan 1 lagi untuk cewek. Tapi kalo soal biaya penginapannya kami bagi 6 saja, biar gag terlalu mahal bagi cowoknya, hahaha :P .
Yogyakarta, 1 Juni 2011
Perjalan hari pertama pun dimulai. Setelah mandi dan meletakkan barang-barang di kamar penginapan, kami pun langsung menuju tempat tujuan pertama, yaitu Kraton Yogyakarta. Kami menuju ke Kraton Yogyakarta dengan menggunakan becak lagi dengan bayaran lebih murah dari sebelumnya, yaitu Rp. 5.000,- per becak dan itu sudah di antar sama bapak tukang becak nya keliling kraton dan tempat beli oleh-oleh baju Dagadu. Mendengar harga yang cukup murah tersebut, langsung saja kami menaikinya. Kami pertama berhenti di tempat pembelian oleh2 baju Dagadu dan dilanjutkan perjalanan menuju Kraton. Kami di turunkan di Kraton dan selajutnya kami sendiri yang keliling kraton dengan jalan kali. Harga masuk Kraton Ngayogyakarta yaitu Rp. 5.000,- . Tapi kalau kita mau ngambil gambar didalam kraton alias foto-foto, harus membayar izin dulu sebesar Rp. 1.000,-. Berkeliling kraton Jogja pun sangat seru. Disana kita bisa menyaksikan kemegahan Kraton Yogyakrta dengan berbagai seni dan budaya yang ada di dalamnya.
     
        
Setelah puas berkeliling Kraton, perjalan pun kami lanjutkan ke Candi Prambanan. Transportasi untuk pergi ke Candi Prambanan yaitu dengan Bus Trans Jogja. Bus trans Jogja ini hanya berhenti di setiap Shelternya (kayak busway di Jakarta gitu). Shelter Trans Jogja yang terdekat yaitu di jalan Malioboro. Kami pun harus berjalan dari kraton menuju jalan malioboro. Jaraknya cukup jauh, tapi tak apa lah sekaligus menikmati pemandangan Kota Jogja. Akhirnya kami pun sampai di shelter trans Jogja di Jalan Malioboro. Dengan membayar Rp. 3.000,- per orang nya, kita bisa sampai di Candi Prambanan yang jaraknya cukup jauh. Jalur Trans Jogja yang dinaiki untuk ke Candi Prambanan yaitu jalur 3A. Waktu yang di tempuh untuk sampai ke Candi Prambanan lebih kurang 1 jam. Setelah duduk diatas bus Trans Jogja lebih kurang 1 jam, kami pun sampai di Shelter terakhir yaitu Shelter Prambanan. Jarak dari Shelter Prambanan ke Gerbang masuk Candi Prambanan cukup jauh, yaitu kira-kira 600 meter dan itu kami tempuh dengan jalan kaki. Setelah sampai di Gerbang Candi Prambanan, kami mencari mushalla dulu karena waktu telah menunjukkan pukul 16.10 WIB untuk menunaikan Shalat Ashar. Setelah shalat kami pun langsung membeli tiket untuk masuk Candi Prambanan yang harga nya Rp. 20.000,- per orang (lumayan mahal juga sih ). Setelah mendapatkan tiket, kami pun langsung masuk dan dapat menyaksikan kemegahan bangunan Candi Prambanan. Di Candi Prambanan kami menghabiskan waktu lebih kurang 2 jam. Disana inti kegiatan kami yaitu foto-foto (hahaha, itu yang terpenting!). Tapi juga membaca bagaimana kisah-kisah yang terdapat di masing-masing Candi yang mengandung unsur dan nilai sejarah yang tinggi.
  
  
  
Setelah puas berputar-putar mengelilingi Candi Prambanan, kami pun harus bergegas keluar karena Candi nya akan segera di tutup. Tapi sebelum keluar kami menyempatkan diri untuk membeli cendra mata terlebih dahulu yang harganya dapat di tawar secara luar biasa (hahaha :D ). Bayangkan saja, sebuah replika candi Prambanan yang harga awal nya Rp. 40.000,- dapat kami beli dengan harga Rp. 10.000,-. Setelah selesai membeli sedikit cenderea mata, akhirnya kami pun pulang ke tempat penginapan kembali dengan menaiki Bus Trans Jogja lagi yang nanti berhentinya di Jalan Malioboro juga. Setelah sampai di jalan Malioboro, kami mencari becak untuk dapat mengantar kami ke penginapan. Namun ternyata harga becak di lokasi ini tidak bersahabat, dan kami memutuskan untuk berjalan kaki saja dari Malioboro ke penginapan yang jaraknya lebih kurang 1 km ( capek banget dah :( ). Akhirnya kami pun sampai di penginapan pukul 22.00 WIB dan langsung segera beristirahat untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Yogyakarta, 2 Juni 2011
Kami siap memulai perjalanan berikutnya. Tujuan kami hari ini ialah Candi Borobudur. Tapi sebelum pergi kami harus mengemas barang-barang kami dulu karena ingin pindah penginapan ke daerah sekitar kampus UGM yang biayanya per malam Rp. 75.000,- . Jadi terpaksa lah perjalan kami sehari itu membawa barang-barang yang cukup berat. Untuk menuju ke Candi Borobudur, pertama-tama kami harus pergi ke Terminal Giwangan. Waktu itu kami menaiki bus yang arah Terminal Giwangan yang lewat di Jalan Parang Tritis. Kita membayar Rp. 2.000,- untuk sampai di Terminal Giwangan. Setelah sampai di terminal Giwangan, baru kami melajutkan perjalanan dengan Bus Jurusan Yogyakarta-Borobudur. Kami sempat menunggu sekitar 15 menit sampai akhirnya bus yang membawa kami ke Candi Borobudur datang. Ongkos bus jurusan Yogyakarta-Borobudur ini Rp. 10.000,-. Lama perjalanan dari terminal Giwangan ke Candi Borobudur lebih kurang 2 jam. Suasana dalam perjalan ke Candi Borobudur sangatlah menarik. Untung kami dapat knek bus yang sangat baik. Diperjalanan kami banyak bercerita dengan Knek bus tersebut. Knek bus tersebut juga menceritakan kejadian saat Gunung Merapi meletus akhir-akhir yang lalu dan dampak nya bagi warga sekitar.
Tidak terasa, perjalan selama 2 jam pun berakhir dan kami telah sampai di terminal di kawasan Borobudur. Awal nya kami tidak tahu bahwa jarak dari terminal Borobudur ke Candi Borobudur cukup dekat. Karena tergoda dengan rayuan tukang delman yang berkata jarak terminal ke candi cukup jauh, maka kami menaiki delman dengan harga Rp. 15.000,0 per delman nya. Dan saat itu kami hanya mengambil satu delman karena muat untuk diisi berenam ( karena ingin hemat juga sih, hehe :D ). Akhirnya kami sampai juga di depat pintu gerbang masuk Kawasan Wisata Candi Borobudur. Tapi sebelum masuk kami makan dulu. Maklum perut lapar karena belum makan dari pagi. Setelah selesai makan baru lah kami membeli tiket masuk Candi Borobudur yang harga nya Rp. 23.000,- per orang (karena hari libur, harga hari biasa cuma Rp. 20.000,- ). Untung disana di sediakan tempat penitipan tas sehingga kami tidak perlu membawa tas yang berat-berat ini masuk ke dalam candi. Cuaca di Candi Borobudur saat itu sangatlah panas. Namun kegererahan akibat panas tersebut dapat hilang setelah kami melihat kemegahan Candi borobudur. Untuk naik ke atas Candi Borobudur kita harus memakai kain batik yang disewakan secara gratis. Ini bagus juga sekalian untuk lebih mengenal batik Indonesia :) .
Diatas Candi borobudur, kami mengitari setiap tingkat yang ada di candi tersebut. Dari tingkat terbawah sampai tingkat ke atas. Namun sayang sekali, kami tidak dapat menuju tingkat yang atas dimana terdapat Stupa, karena pada saat itu keadaan Candi Borobudur dalam keadaan rehabilitasi pasca erupsi gunung merapi.  Tapi kami sempat mencuri-curi kesempatan untuk memanjat ke atas stupa selagi petugas nya tidak melihat untuk mengambil foto (hohoho, dasar !!). Kami berputar-putar mengelilingi Candi Borobudur lebih kurang 2,5 jam. Setelah merasa cukup puas melihat dan memutari candi, akhirnya kami turun dan keluar dari kawasan candi.
  
Setelah sampai di gerbang luar candi borobudur, kami berjalan kaki menuju terminal borobudur. Kami memutuskan untuk tidak naik becak lagi karena merasa rugi harus membayar lima belas ribu untuk jarak yang sedekat itu, hehe. Setelah sampai di terminal Borobudur, kami lalu menaiki bus yang tadi dengan jurusan Borobudur-Yogyakarta. Karena semua merasa keletihan habis putar-putar di atas candi tadi, banyak yang tertidur di atas bus (termasuk saya, heh :D ). Kalau tadi kami naik di Terminal Giwangan, namun sekarang kami turun di Terminal Jombor. Ini dikarenakan malam ini kami bakal menginap di penginpan di sekitar kampus UGM, jadi lebih dekat turunnya di Terminal Jombor. Untuk menuju kawasan kampus UGM dari terminal Jombor, kami harus menaiki Trans Jogja dengan 2 kali transit (saya juga lupa jalur berapa yang menuju ke kampus ugm). Akhirnya kami sampai sampai di kawasan kampus UGM pukul 18.00 WIB dan kemudian mencari penginapan tersebut. Saya dan Randi tidur di penginapan tersebut, sedangkan yang cewek tidur di tempat kontrakan temannya Indah. Sesampainya di penginapan kami istirahat sebentar dan meletakan tas bawaan yang berat tersebut, lalu kemudian kami melajutkan perjalanan kembali ke Jalan Malioboro untuk membeli oleh-oleh (Horeee… :) ). Kami bergegas pergi ke Jalan Malioboro karena di kontrakan teman si Indah ini hanya boleh keluar sampai jam 22.00 WIB, jadi terpaksa lah kami memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Sesampainya di Malioboro, kami langsung mencari barang-barang yang ingin kami beli. Setelah berputar-putar hampir satu setengah jam, akhirnya kami harus pulang karena kontraskan teman si Indah akan di kunci kalo lewat jam sepuluh malam.(yahh, padahal belanjanya belum puas :( ).
Yogyakarta, 3 Juni 2011
Rencana awal kami pada hari ini yaitu ke Pantai Parang Tritis, namun karena yang lainnya udah pada cepek jalan selama 2 hari non-stop, jadi perjalanan ke Pantai Parang Tritis nya di batalkan (yahh, sayang sekali :( ). Ditambah lagi waktu yang masih kurang untuk memburu oleh-oleh di Malioboro tadi malam. Jadi perjalanan hari ini dialihkan ke Malioboro. Perjalanan ke Malioboro di mulai habis Shalat Jum’at karena hari itu pas hari jum’at. Yang cewek sudah pergi duluan ke malioboro. Saya dan Randi habis shalat Jum’at harus ke Stasiun Lempuyangan dulu untuk memesan tiket, takutnya tiket penuh dan tidak dapat tempat duduk. Sampainya di stasiun Lempuyangan, ternyata tiket untuk KA Kahuripan tujuan Bandung belum di buka, dan bakal di buka jam 18.00 WIB nanti malam. Saya dan Randi terpaksa balik ke Malioboro lagi tanpa dapat tiket kereta api.
Di Malioboro kami berputar-putar hampir seharian. Sampai akhirnya pukul 17.00 WIB, kami pun segera bersiap-siap lagi untuk pergi ke stasiun untuk balik ke Bandung. Lagi-lagi kami sengaja datang cepat ke stasiun agar dapat tempat duduk di kereta nantinya. Dan pas sampainya di Stasiun Lempuyangan pada pukul 18.30 WIB, ternyata antrian untuk membeli tiket KA Kahuripan telah panjang. Kami terpaksa bersabar menunggu antrian tersebut. Akhirnya kami mendapatkan tiket kereta yang bisa membawa kami pulang ke Bandung. Namun sayang, tiket kereta yang kami dapat tidak ada tempat duduknya, alias berdiri. Jadi harus terpaksa mengeluarkan tenaga ekstra untuk berdiri selama lebih kurang 9 jam nantinya.
Kami menunggu kedatangan KA Kahuripan di dalam stasiun. Pada pukul 20.15 WIB, keretanya pun datang. Orang yang menunggu di stasiun pun sangat ramai. Kami pun masuk ke dalam kereta secara berdesak-desakan. Sampai di dalam kereta, tidak ada kursi kosong yang bisa untuk di duduki, bahkan untuk berdiri di lorong pun sudah susah. Setelah 5 menit kereta berjalan, saya pun diajak ngobrol dengan seorang pedagang yang sering berjualan di dalam kereta. Dia bilang kalo kereta penuh seperti ini biasanya gerbong kosong yang ada di belakang dan di depan kereta akan di buka, agar penumpangnya tidak terlalu berdesakan. Tak lama kemudian, gerbong kosong yang berada di depan pun dibuka. Untung kami pada saat itu berada pada gerbong 1, sehingga dekat dengan gerbong kosong yang ada di depan. Kami pun langsung berpindah ke gerbong kosong yang ada di depan tersebut. Gerbongnya gag pake lampu, trus juga gag ada tempat duduk atau lesehan. Tapi kami dan penumpang yang lain sangat nyaman berada disana, dari pada berdiri di sepanjang kereta selama 9 jam. Didalam gerbong kosong itu lebih asik lagi karena kami duduk nya gag kepisah-pisah, jadi bisa ngobrol enak selama di perjalanan. Tapi ngobrol nya hanya sebentar, gara-gara kecapean, akhirnya pada tertidur pulas di kereta. Apalagi Gisca sama Indah, pulas banget dah tidurnya, hehehe (peace utii :) , peace indah :) ). 9 jam pun dilalui dengan duduk dan kadang-kadang ketiduran di kereta, tapi tidak bisa tidur pulas.  Akhirnya pada pukul 05.oo WIB di subuh hari, kereta Kahuripan yang kami naiki sampai juga di Stasiun Kiara Condong, Bandung. Kami akhirnya turun dari kereta dan menuju keluar stasiun. Untung pada subuh hari tersebut sudah ada angkot Riung-Dago yang ngetem di bawah flyover jalan kiara condong. Langsung saja kami naiki angkot tersebut untuk pulang ke kosan masing-masing. Tapi sesampainya di simpang Dago, kami berkumpul dulu untuk mengambil barang-barang  bawaan masing-masing, soal nya tadi di kereta barangnya di gabung semua, hehe. Setelah itu akhirnya kami pun berpencar ke kosan masing-masing, heheheheee :) :) :)
Perjalanan ke Jogja yang sangat menyenangkan, walaupun cuma tiga hari, tapi cukuplah untuk menghilangkan beban dan stress kuliah selama satu semester, heheee… :D